Article Detail

Rahasia Membentuk Kecerdasan Emosional Anak

Love vs Control, topik awal yang diangkat oleh Bapak Antonius Giano, S.Psi dari Grahita Indonesia pada webinar parenting pada hari Jumat, 27 November 2020 lalu membuat para orang tua tertegun hingga tidak dapat mengalihkan perhatian dari layar laptop dan gadget masing-masing.

Sebagai fondasi atau dasar dalam membimbing anak, love/kasih dan control/kontrol dalam larangan sangat mempengaruhi sikap dan karakter anak. Selama pandemi pun, orang tua dituntut untuk menjadi guru, orang tua menjadi naik kelas karena tugas di rumah bertambah satu dan sangat penting. Disini, orang tua dibukakan pikiran bahwa mengapa anak lebih taat dan mendengarkan guru mereka dibanding orang tua? Ternyata, orang tua memiliki sifat yang selalu memerintah anak, sehingga anak sulit mendengar. Pola dan cara berbicara kita sebagai orang tua harus diubah agar anak mau mendengarkan orang tua, terlebih di masa pandemi ini.

Stay at home! Lalu bagaimana pendampingan orang tua terhadap anak selama belajar dari rumah?

1. Bawa suasana di rumah, seperti suasana sekolah, seperti ajak anak untuk belajar di atas meja

2. Terapkan kedisiplinan, biasakan rutinitas pagi pada anak seperti saat masuk sekolah seperti bangun pagi, mandi, belajar dengan tidak menyalakan TV

3. Ubah pola pikir anak, ingatkan bahwa belajar dari rumah tidak sama dengan liburan

4. Ciptakan kecintaan terhadap membaca, biasakan menceritakan/membacakan cerita/dongeng kepada anak

5. Mendampingi anak belajar, tidak hanya duduk di sebelah tapi benar-benar mendampingi. Jauhkan gadget dari anda dan anak

6. Kenali potensi anak


Mengenali potensi anak? Bagaimana caranya?

1. Kenali efektivitas belajar

2. Dominasi kerja otak anak (kanan, kiri, atau terpadu ya?)

3. Kecerdasan Intelektual

4. Kecerdasan Emosi, hal ini SANGAT menyumbang keberhasilan anak


Orang dewasa pada dasarnya memiliki problem yang sama berkaitan dengan hubungan mereka dengan putra/putrinya, yang terdiri dari 3 syndrome, yaitu:

1. Unexperience syndrome

Baru benar-benar belajar menangani seorang anak justru pada saat mereka benar-benar memiliki anak

2. Unexpected syndrome

Tindakan-tindakan yang secara tidak sadar sebenarnya bertentangan dengan keinginan yang sebenarnya atau merasa kasihan pada anak hanya untuk menyenangkan anak padahal keadaan sebaliknya.

3. Accidental crime 

Tindakan yang di luar batas kemanusiaan jusru pada saat ia melihat anaknya memerlukan bantuannya.

Nah, apakah mama papa salah memiliki salah satu dari syndrome di atas?


Kita sebagai orang tua harus memberikan love dan control secara seimbang, 50:50. Agar anak mau mendengarkan kita sebagai orang tua, cara dan bahasa dalam menyampaikan juga harus diperhatikan, jangan sampai memberi ancaman atau bernada tinggi.


Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment