Article Detail

Menumbuhkan Minat Baca Anak Usia Dini

Bagaimana caranya membuat buku menjadi sesuatu yang menarik serta dapat menstimulasi perkembangan bahasa anak usia dini?

Pertanyaan diatas telah dikupas tuntas dalam “Webinar Pengelolaan Perpustakaan Taman Kanak – Kanak” pada hari Rabu, 17 Maret 2021 yang diikuti oleh Ibu Nensi. Dalam pemaparan yang disampaikan oleh Ibu Dian Wulandari dari Universitas Kristen Petra Surabaya dan Ibu Inge Ariani Safitri dari Komunitas Kumpul Dongeng Surabaya, masa pandemi dimana anak belajar secara daring berdampak besar bagi kegiatan perpustakaan sekolah, sebab jika sebelumnya anak – anak bisa leluasa untuk meminjam buku bahkan membaca buku di perpustakaan namun saat ini hal tersebut terhenti sementara. Jadi diperlukan inovasi dan kreatifitas dari para pengelola perpustakaan sekolah agar tetap memiliki minat baca terhadap buku cerita.

Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menumbuhkan minat baca anak usia dini yaitu melalui mendongeng dan membaca nyaring, perbedaan dari kedua metode diatas terletak pada konotasi dan interaksi dalam membacakan cerita pada anak. Jika kita memakai metode membaca nyaring, anak lebih diajak untuk berinteraksi secara aktif mengenai gambar maupun tulisan yang terdapat pada buku sedangkan jika menggunakan metode mendongeng anak lebih banyak mendengar tanpa membuka buku cerita, jadi kita harus terlebih dahulu menguasi isi cerita dalam buku tersebut dan dalam penyampaian pada anak kita bisa menambah ekspresi yang membuat anak tertarik untuk mendengarkan cerita.

Namun kembali lagi dibalik metode yang digunakan untuk menumbuhkan minat baca anak, tujuan yang paling utama bukan sekedar anak bisa membaca, namun lebih pada menumbuhkan sebuah pengalaman yang menyenangkan dan menarik pada sebuah cerita yang tertulis dibuku, sebab jangan sampai anak – anak memiliki paradigma negatif tentang buku adalah belajar dan buku adalah ulangan / test saat anak menginjak usia Sekolah Dasar.  (*NLA)

 

 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment